1 Febuari 2014
Nggak akan pernah bisa lupa kejadian di hari itu.
Baru paham sekarang rasanya kehilangan sahabat.
Alberta Prisca a.k.a Pichul.
Dia adalah sahabat yang luar biasa, kebaikannya emang udah terkenal banget di kalangan teman-teman lainnya.
Teman suka dan duka banget, selalu ada pas gue butuh.
"Kak, aku bosen. Malmingan yuk!" - itu ajakan gue buat dia. mungkin di pikirannya gue ini tukang main.
tapi dia selalu menjawab dengan riang dan senyumnya yang manis atau kadang dibuat sok imut? hahaha.
"Yok!" - selalu deh jawabannya seperti itu.
"Kak, lagi ngapain? aku mumet garap skripsi kok nggak maju-maju ya?" - itu keluhan selalu ada buat dia.
dan dia nggak pernah capek buat bilang, "ayo semangat kak! gek ndang digarap (buruan kerjain)! kamu pasti bisa, jangan males ya"
"Kak, aku bete bla bla bla.." - masih mengeluh ke dia.
dan jawabannya, "udah jangan bete. semangat. bla bla bla..."
"cie putus pasti nangis terus yaaa?" - ejekan dari gue
berusaha tegar dan jutek seperti biasanya, "ih nggak nangis lah yaw"
ah, terlalu banyak yang terekam di masa lalu bersamanya.
Pichul anak yang paling jutek sedunia, tapi sikapnya sangat bertolak belakang.
dia super baik, selalu membantu walaupun dirinya sedang kesulitan. bodohnya, gue nggak pernah peka kalau dia kesulitan. dia nggak egois.
2 tahun yang lalu waktu gue kecelakaan, dia nggak mau liat gue yang penuh darah. katanya sih takut darah.
Setelahnya, dia hampir nggak pernah absen dateng ke rumah sakit. Inget banget dia sama Heni mandiin gue. Njijiki ya :))
Bulan Desember setelah Pichul pulang dari opname yang pertama.
Dia bilang kalau gue mau operasi kaki lagi, harus nunggu dia sembuh biar dia bisa ikut nungguin.
Tapi belum kesampean gitu, raganya malah udah di rumah barunya.
Oh iya. Pichul itu udah menyelesaikan skripsinya. Sebenarnya tinggal sidang sih 20 Desember lalu. Tapi kondisi tubuhnya tidak memungkinkan.
Karena skripsinya bagus, dosen pembimbing mau mengurus kelulusannya walaupun tanpa sidang. Anumerta ya kalau nggak salah sebutannya itu? Pokoknya itu lah.
Pichul pasti seneng banget dan bakalan damai selalu.
Hari ini tepat 7 harinya Pichul menghadap Tuhan.
"Kamu lagi ngapain sekarang Kak? Kamu waktu itu pasti ketawa ya liat Heni sama Ranum nangis? Kan belum pernah liat mereka nangis kan ya hahaha.
Aku lagi penelitian sekarang. Aku udah nggak males lagi soalnya takut tiba-tiba ada sentilan dari kamu hehehe.
Oh iya, kamu wisuda Mei besok kan?"
Perjuanganmu selama ini nggak pernah sia-sia Kak. Kamu udah berjuang sepenuh hati dan sekuat tenaga untuk skripsi dan penyakitmu yang menyebalkan itu.
Tuhan selalu memberi pelangi sehabis hujan.
Aku tau kak ragamu emang udah nggak bersama kami. Tapi nggak tau kenapa aku selalu merasakan kamu masih ada. Bener-bener nyata.
Thanks for being my bestfriend.
We do love you, Kak Pich!