Jumat, 19 Juli 2013

Pengayuh Sepeda :)

Cerita ini didapat dari seorang teman yang tumben-tumbennya fokus mendengarkan khotbah di sebuah gereja..

"              Ibaratnya aku adalah pengayuh sepeda. Sepeda yang aku gunakan ialah sepeda tandem (yang bisa dikayuh 2 orang atau lebih). Ketika aku yang menyetir di depan, aku pasti tahu kemana harus melangkah, cobaan apa saja yang harus aku hindari. Membosankan. Akhirnya, kuputuskan biarlah Tuhan yang menyetir di depan. Aku? Tetap mengayuh di belakang-Nya.
               Bersama Tuhan, perjalananku menjadi sangat menyenangkan. Aku selalu mendapat kejutan hebat dari-Nya. Kau tau? Aku juga harus menghadapi rintangan hingga dalam level yang sangat sulit. Tuhan membawaku mendaki dan menuruni gunung serta berjalan di atas batu karang. Bayangkan! Betapa sulitnya jika aku yang menyetir di depan, sendirian. Sekali lagi, bersama Tuhan, aku mampu melewati itu semua walaupun harus dengan perjuangan yang keras. Iya, itu karena aku percaya Tuhan akan membawaku ke tempat terindah yang memang ingin aku tuju.
               Di dalam perjalanan, Tuhan membawaku ke tempat di mana banyak orang yang menyayangiku. Mereka memberikanku banyak hadiah: cinta, kasih sayang, berkah, dan lain-lain. Aku dengan senang hati menerimanya. Namun di tengah perjalanan setelahnya, Tuhan berkata padaku, 'Nak, kamu harus membagikan hadiah ini kepada orang-orang yang kita temui nanti. Sepeda ini tidak akan kuat menanggung beban sebanyak itu'. Akhirnya, aku putuskan untuk membagikan hadiah-hadiah itu kepada orang-orang di jalanan. Mereka sukacita menerimanya dan aku tambah bersukacita karena bisa memberikan itu semua. Aku percaya Tuhan akan memberikanku lebih dari ini.
               Aku melanjutkan perjalananku kembali. Tiba-tiba saja aku merasa sangat lelah. Aku juga menjadi ragu bahkan takut. Iya, takut kalau-kalau Tuhan membawaku ke jurang yang sangat dalam. Aku memberanikan diri berkata pada Tuhan, 'Tuhan, aku sangat lelah. Aku ingin berhenti dan beristirahat saja'. Dan sesaat Tuhan hanya membalas, 'Mengayuhlah terus, Nak. Aku selalu berada bersamamu'."



Apa yang bisa kita ambil dari cerita ini?
Selamat merenungkannya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar