Selasa, 08 Januari 2013

Baik itu...


Apa itu baik?

Pertanyaan di atas begitu sederhana dan terkesan mudah untuk dijawab. Setiap orang yang hanya membaca atau mendengar pertanyaan itu secara sekilas, mungkin akan berpikir bahwa jawaban tersebut sesimpel pertanyaannya. Ketika mulai mencari-cari jawaban, mereka pasti akan menyadari bahwa arti kata baik itu sulit untuk diungkapkan. Saya memiliki banyak pengalaman sederhana yang dapat membuktikan bahwa kata baik itu memang sulit untuk didefinisikan. Salah satunya terjadi pada saat salah seorang teman bertanya, “Orang itu baik ga sih?” dan saya hanya dapat menjawab, “baik, kok”.

Mungkin sebagian orang yang dihadapkan pada kondisi ini pun akan bertanya, “Memang orang itu baiknya seperti apa?” dan tentu banyak orang yang bingung dalam menjawab pertanyaan itu. Contoh ini hanya dapat mengkomunikasikan bahwa kata baik itu tidak dapat didefinisikan. Baik itu tidak memiliki definisi yang tepat dan universal. Bahkan menurut Moore, baik itu merupakan kata yang tidak dapat dipecah menjadi beberapa bagian kecil. Jadi, baik itu sudah merupakan kata yang paling dasar. Selain itu, baik bersifat relatif. Belum tentu baik menurut saya sudah pasti baik menurut orang lain. Begitu pun sebaliknya. Abstrak memang, tetapi beginilah kondisinya.

Seseorang dapat mengetahui arti kata baik sesuai dengan situasi dan kondisi yang mereka hadapi. Sama halnya dengan pendefinisian nilai, kata baik merupakan bagian dari kualitas empiris. Artinya, seseorang hanya dapat memahami arti kata baik melalui sebuah pengalaman nyata mereka masing-masing. Tanpa adanya pengalaman, seseorang tak akan mengenal hal-hal dan arti kata baik. Ketika kita melihat anak muda menolong seorang nenek menyeberangi jalan, kita baru akan memahami bahwa tindakan tersebut merupakan hal yang baik. Bayangkan jika tak ada pengalaman, apakah tindakan menolong nenek menyeberang jalan adalah baik?

Berkenaan dengan itu, muncul dua istilah bernama good dan the good. Kedua istilah itu terkesan sama dan nyaris tak dapat ditemui perbedaannya. Ternyata, keduanya memiliki perbedaan makna. Good merupakan kata sifat yang sulit untuk dipahami dan didefinisikan. Sedangkan the good merupakan sebuah realitas atau barang yang mengandung good atau kata sifat dan dapat didefinisikan. Contoh sederhana agar lebih memahami perbedaan kedua istilah ini ialah bulat. Bulat merupakan kata sifat yang sulit untuk dijabarkan. Berbeda halnya jika kita menyebutkan bahwa bola itu bulat. Bola merupakan sebuah benda yang dapat dilihat secara nyata. Bola sebagai the good mengandung sifat bulat yang berkedudukan sebagai good. Pada akhirnya, good akan dapat dipahami ketika ada the good yang membawanya.

Pada intinya, tak ada kata-kata yang dapat menjelaskan secara tepat dan jelas tentang arti kata baik. Kata ini hanya bersifat relatif dan rancu sehingga seringkali menimbulkan perdebatan. Oleh karena itu, setiap orang membutuhkan pengalaman agar dapat lebih memahami arti kata baik.

*ditulis untuk tugas salah satu mata kuliah di Komunikasi yang entah apa namanya saya juga lupa*
*Senin, 17 Oktober 2011*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar