nggak selamanya "tawa"-mu itu bikin orang bahagia.
contohnya, waktu kamu lagi berhadapan sama dosen penguji, ditanyain konsep penelitianmu, dan kamu ga paham harus jawab apa.. kemudian, kamu hanya bisa tersenyum..
saat itu, yang paling benci senyuman kita adalah mereka, para dosen penguji.
kemudian berlanjut saat bimbingan berhadapan dengan dosen pembimbing.
masalah yang lalu tidaklah berlalu baginya.
hanya diungkit terus menerus. mental bukannya semakin kuat, tetapi makin jatuh.
cuma ada kata-kata sedikit "hinaan" yang meluncur dari bibirnya.
selama 60 menit kamu hanya bisa mendengar dan meresapinya ke dalam hati.
aneh.
ini cambukan yang akan membuatmu niat, menunjukkan kalau kamu bukanlah - apa - yang - dikatakannya.
sekaligus sakit hati, luka batin yang membekas karena irisan sebuah pedang "lidah".
ketika pada akhirnya, dia tak lagi menjadi sosok yang mengagumkan.
sosok yang selama ini kamu banggakan di depan teman-temanmu.
bersiaplah! karena tantanganmu nomor satu sesungguhnya adalah dia :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar